Friday, June 22, 2007

Bumi Menghangat ??

Beberapa waktu lalu, saya membaca postingan blog punya teman saya yang bernama Budi. Well, ketika sudah selesai membacanya, saya langsung berpikir yang aneh aneh, dan itu, membuat saya takut. Kenapa? inilah postingan teman saya yang bernama Budi itu.

Oiya.. sebelumnya, saya sudah meminta izin kepada penulis aslinya, Budi Ernanto, seorang mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas Nasional. Blognya dapat diakses disini.

Okeh? kita mulai saja.


Save Our Place


Hilang selamanya...

Budi sekarang sudah benci yang namanya naik motor, setelah dia sadar sendiri bahwa motornya adalah penyumbang polusi, maka dia tidak lagi sering mengendarai motornya. Sekarang dia lebih suka menaiki kendaraan umum saja, dan kalau bisa berjalan kaki atau naik sepeda demi kesehatannya.

Pemanasan global sekarang menjadi perhatian untuk Budi. Setiap kali bepergian dia selalu bingung, “bawa payung ngga ya?” Musim hujan dan kemarau di Indonesia sudah tidak bisa ditentukan lagi. BMG seingat Budi, selalu berkata tiap awal bulan: hujan masih akan turun sampai… Sudah diramalkan kapan musim akan berganti, tapi hujan masih saja mengguyur.

Budi mengakui tidak bisa menyalahkan BMG, karena BMG hanya bertugas memberi ramalan cuaca dan sebagainya, bukan untuk mengganti musim. BMG suah tidak asik lagi, atau alam yang sudah merasa muak dengan manusia yang seenak jidat berlaku seenaknya.

Akhir-akhir ini berita menyampaikan kabar buruk, es dan gletser di seluruh dunia sedang meleleh… Benar-benar kabar yang membuat resah. Bagaimana tidak? Bagi kita pemanasan global-lah penyebab es dan gletser tersebetu meleleh. Dan akhirnya tidak ada lagi cadangan es di dunia ini, permukaan laut bertambah tinggi, iklim berubah-ubah tidak menentu.

Dengan penggunaan gas, minyak, dan batu bara secara besar-besaran, bukan tidak mungkin suhu global akan memanas dan melelehkan es di kutub. Dan (artikel dari majalah National Geographic Indonesia, edisi Juni 2007) itu bisa mengancam penduduk di daerah pesisir, karena permukaan air laut, yang apabila tidak ada orang mengurangi pembuangan bahan bakar fosil, akan naik 1 meter dan bahkan sampai 3 meter.

Selain itu kita juga harus memperhatikan ekosistem yang terancam di kutub. Bagaimana hewan-hewan yang menggantungkan hidupnya di daerah es raksasa kutub utara. Akhirnya kita akan melihat kepunahan di depan mata kepala kita sendiri.

Di Indonesia, menurut Budi adalah salah satu negara pembuang asap kendaraan paling banyak di dunia. Kemacetan yang dihasilkan tidak saja membuang waktu di jalan, tapi juga menyumbang polusi yang menyelimuti jalanan. Kemacetan yang terjadi disebabkan bermacam-macam faktor. Tapi faktor yang paling menyebalkan menurut Budi adalah “GENGSI”, orang-orang di Jakarta khususnya berusaha mendapatkan gelar “yang paling kaya”. Dicapainya dengan memiliki kendaraan sebanyak-banyaknya. Akhirnya di dalam satu keluarga, setiap orang naik satu mobil dan menambah volume di jalan. Macet sama dengan buang gas lebih banyak sama dengan pemanasan global sama dengan kehancuran dunia.

Walaupun sekarang orang-orang terlihat masih tenang-tenang saja, tapi setidaknya apa yang bisa kita lakukan, kerjakanlah. Salah satunya yang dikerjakan oleh Budi adalah tidak menggunakan motornya yang penyebab polusi.

Kita hidup di dunia ini, rawatlah. Kalau alam di dunia ini tidak kita jaga, semua akan hilang selamanya…

-dari a sampai z, budiernanto-


Sudah? bagaimana menurut anda? mau mengikuti apa yang telah dilakukan teman saya yang satu ini?

Dan sayapun menjadi lebih terhenyak ketika tadi siang, menonton acara televisi yang berjudul:

"The Last Day of Human Kind"

Secara umum, acara tersebut menayangkan sebab-sebab atau kemungkinan-kemungkinan yang akan mengakhiri jaman dari Umat Manusia. Beberapa kemungkinan tersebut adalah :

1. Bumi ditabrak meteor raksasa *seperti dalam film Deep Impact*
2. Perang Nuklir dan Bio-kimia antar negara adikuasa
3. Manusia tenggelam akibat dari efek Global Warming.

Global Warming. Ada yang menarik dalam hal ini, ketika saya duduk di bangku SD hingga SMP, saya tidak pernah memahami secara pasti mengenai perihal yang satu ini. Karena pada zaman itu, orang-orang masih menyangkal kalau hal tersebut akan terjadi, dan ancaman pemanasan global hanya dianggap omong kosong belaka, dan dianggap hanya untuk mencari sensasi. Kasarnya, masyarakat pada waktu itu, tidak percaya terhadap yang namanya "Global Warming"

Lalu, pada waktu saya duduk di bangku SMA, kelas 1, saya mendapat pelajaran Biologi dari guru saya yang bernama Budi Susilo. Suatu saat, salah satu kelompok di kelas saya mendapat jatah presentasi mengenai pemanasan global, dan saya mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hal yang satu itu.

Apa itu global warming atau pemanasan global? saya rasa tidak perlu saya jelaskan lagi mengenai apa itu pemanasan global, dan kenapa bisa terjadi. tapi, bila anda masih penasaran, anda bisa mencari tahu lebih jauh disini.

Mengerikan? tentu saja. Tapi saya rasa kita bisa menyelamatkan tempat kita dititipkan oleh Yang Maha Kuasa, caranya? ya bisa dengan cara mengikuti apa yang sudah dilakukan teman saya, membuang rasa gengsi untuk memiliki kendaraan pribadi, sehingga dapat mengurangi kadar CO2 di udara.

Atau anda dapat memberikan cara lain ? terserah anda.


No comments: